Beliau berfikir tidak banyak waktu yang bisa digunakan untuk berfikir dan sesegera mungkin harus mengambil keputusan. Hanya ada 2 pilihan saat itu agar mobilnya bisa berhenti: menabrakan mobil ketebing atau menabrakannya kekendaraan lain yang ada dihadapnya.
Dengan perasaan bahwa mungkin ini adalah akhir dari hidupnya, akhirnya tanpa pikir panjang dengan melihat sisi baik buruknya beliau pun memutuskan untuk menabrakan mobilnya ketebing dengan resiko yang tentu sudah ia ketahui...namun ternyata tuhan berkehendak lain..."alhamdulilah saya bersyukur masih bisa selamat dari kecelakaan maut itu dengan tidak luka sedikitpun, biarpun mobil seharga 1.5 M itu ringsek dan rusak parah".
Kita sebagai manusia hanya bisa berencana dan menjalankanya namun semua keputusan akhirnya ada ditangan Allah, dan tidak ada satupun makhluk yang mengetahui.